Text
Mata Air Akar Pohon
Nur Wahida Idris, Mata Air Akar Pohon, Puisi, Yogyakarta: [SIC]. 21.000
aku terikat oleh kelahiran
kau terikat air susuan
membiru dan mengalir di sungai-sungai
dengan tebing-tebingnya
yang selalu mengucapkan
selamat tinggal...
tapi sebagai akar penyangga tebing
aku telah mencecap ngilu arusmu
menggesek kusut jalan
memeluk batu-batu
tak kutahu mengapa kita terpisahkan begitu jauh
bahkan bagaimana rupa bulakan
yang dulu menyatukan kita
hingga aku pun merasa asing
untuk meraba tubuh sendiri
mencari kepedihanmu, sayatan di tubuhku
saat kita dipisahkan
jika pun kini sebagai akar
aku juga terikat air susuan
meradang sendiri mencari celah
merambati tebing-tebing yang curam
mencari tahu jalan
bagaimana kita dipertemukan dulu.....
Merupakan antologi puisi perdana Nur Wahida Idris, yang dihimpun dari kurun waktu lebih 14 tahun masa kepenyairannya. Ia bukan penyair yang produktif dan publikatif, dan karena itu ia justru memiliki ruang kontemplatif yang lebih panjang. Intensitas pengendapan melahirkan metafor serta ungkapan yang kuat, seperti buah tangan matang sebelum kupersembahkan, air muka kembali ke hulu dan seterusnya. Puisi-puisi Nur Wahida pun bernas berisi, sebab tidak hanya melulu berpusar pada soal-soal rintih-curhat perempuan kasmaran! Sebuah pertanggungjawaban kreatif, diterakannya pada pembuka buku ini.
Judul: Mata Air Pohon
Author: Nur Wahida Idris
Penerbit: SIC
Tahun: 2008
Halaman: 99 hal.
ISBN: 979168493-6
10735 | 811 NUR m | My Library (800) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain