Text
Bukan Semilah
Inem menggelar sajadah cokelat. Ia kenakan mukena. Lalu bersujud. Tak mampu berkata-kata banyak, perempuan tua itu terisak saat menengadahkan tangan.
***
Lahir dan besar di lingkungan penjudi membuat Inem akrab dengan kartu-kartu. Hingga menikah dan dikaruniai anak, Inem tak lepas dari perbuatan itu. Begitu pun anak-anaknya.
Judi yang telah mendarah daging, kemiskinan, hingga utang pada rentenir adalah makanan sehari-hari bagi Inem. Bangun tidur untuk bekerja, pulang sore, lalu menghabiskan upah di meja judi… tiada perbaikan nasib bagi Inem. Hingga, kedatangan beberapa santri tiba-tiba memberi sepercik air dalam hati kering Inem.
Perlahan, pergolakan batin terasa di dada wanita tua itu.
***
Hidayah adalah rahasia Ilahi. Namun, manusia tetaplah harus mengupayakan dan menjemput hidayah, meski sulit dan hampir mustahil.
04006 | 813 NAD b | My Library | Tersedia |
03722 | 813 NAD b | My Library (800) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain