Text
Hari Anjing-Anjing Menghilang
Nyo diam. Papa berjalan keluar. Nyo mengikuti Papa dari belakang. Namun Nyo segera berhenti dan bersembunyi, mengintip dari balik salah satu kursi ruang tamu saat tiba-tiba seseorang menonjok wajah Papa. Lalu dengan cepat orang-orang itu mengeroyok Papa. Memukuli Papa. Menendangi Papa.
— Hari Anjing-Anjing Menghilang, Umar Affiq
“Seharusnya Bapak tidak usah menyuruh Kinan ikut acara Ngarot, Pak.”
“Aku awalnya tidak terlalu percaya, Bu. Awalnya kukira mitos belaka. Dan mau ditaruh di mana martabatku sebagai kuwu desa jika anak gadisku tidak ikut acara ini?”
“Cukup, Pak! Yang Bapak pikirkan memang melulu martabat kuwu desa! Apa Bapak pernah sekali saja memikirkan betapa menderitanya Kinan setelah yang ia alami?”
—Bunga Ngarot yang Menjadi Layu, Frida Kurniawati
07225 | 813 UMA h | My Library (813) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain