Text
Nafsul Muthmainnah
Menjaga hati itu tak mudah, Sungguh,
Kalaupun bisa, belum tentu dengan dia.
Kalaupun kami telah begitu percaya diri untuk mampu,
Bukankah masih ada orang lain dengan prasangkanya?
Ingin kukatakan pada semua orang bahwa
‘tak ada apa pun antara kami’
Tak bisakah mulut bicara demikian, bila hati berkata lain?
Lalu, siapa yang mampu menjamin bisa menjaga hati banyak orang?
Ya, begitulah rahasia cinta dan hati.
Sungguh, seringkali kita kolaps bukan karena sakit,
Bukan karena miskin, tetapi karena sesuatu yang besar
telah terjadi pada lautan hati kita…
Bagaimanakah menjaga hati ini ketika cinta datang dengan tiba2, bahkan tanpa disadari kehadirannya…? Inilah yang dialami oleh Hasbi dan Yumna, tokoh utama dalam novel ini, dua orang yang terbiasa dengan kesungguhan menjaga hati disela-sela aktivitas kampus yang digelutinya. Bukan hal yang mudah bagi mereka ketika ’rasa’ itu hadir direlung hati.
Kejujuran itu seringkali menyakitkan. Tapi, memilih untuk munafik juga akan menyiksa perasaan. Separuh hati Yumna telah tersita untuk masalah ini. Sesak nafasnya bila ia terus memaksakan diri untuk memendamnya. Hatinya tak bisa berbohong lagi, semua ini telah jelas, tampak dari tutur kata dan perilaku. Cukup sudah satu nama itu telah mengisi hampir seluruh ruang dihatinya. Hingga, ketika keimanannya menguncup dan kesadarannya terbangun. Yumna sedang berupaya keras mencari penawar atas rasa yang tak sepantasnya ada sekarang.
02587 | 813 ANF n | My Library (800) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain