Text
Remember Rain
Romansa asam manis SMA dirasakan pula oleh Kennia Arlin. Berawal dari pertemuan tak sengaja dengan Bilo saat kelas dua. Bertengkar dengan Bilo bukan pilihannya. Kennia hanya membela sahabatnya. Pemuda bermata cokelat itu telah merusak sepatu Belinda dan tidak meminta maaf.
Kennia menyesal, tapi tak ada yang bisa ia lakukan. Menyadari telah berbuat kesalahan, Kennia menjauh pergi. Namun, takdir berkata lain. Garis nasib mempertemukan mereka kembali.
Bilo tiba-tiba muncul di hadapannya. Di depan kelas, ketika ia harus menjalani hukuman sebab insiden saling ejek yang berakhir saling lempar alat tulis. Jantung Kennia berdegup kencang. Rasa takut dan cemas menjalar ke seluruh tubuhnya. Pandangan matanya gelap.
Lagi dan lagi, Kennia dan Bilo dipertemukan. Tak berhenti sampai di sini, dari segala model urusan dan ketidaksengajaan, keduanya terus saja terlibat pertengkaran. Kennia selalu berusaha menghindar. Sebaliknya, Bilo yang penasaran justru balik mengejar. Ia berharap bisa lebih dekat, lebih akrab, dan ngobrol enak.
Novel ini sebenarnya sangat klasik. Alurnya bahkan bisa ditebak. Ada momen yang memunculkan kesan membacanya sedikit membosankan. Namun, rasa jenuh itu sepertinya tidak akan muncul di hati pembaca yang sedang berbunga-bunga.
Alur ringan. Bahasa sederhana yang familiar, dengan pilihan diksi dan kata yang tak asing di telinga remaja. Memang, Remember Rain bisa dibaca bebas mereka yang berusia remaja dan dewasa. Akan tetapi, gaya bahasanya cenderung kekinian, walaupun ceritanya lumayan klise.
Jihan Nur Pratiwi mengingatkan semua, bahwa selalu ada kisah yang bisa dikenang, menari-nari di memori, dan menyelusup masuk ke dalam hati. Apalagi ketika gerimis atau musim hujan seperti sekarang.
Setiap manusia di semua era pernah menjalin hubungan dan melewati fase-fase yang hampir sama. Berlaku sewajarnya. Cemburu dan saling percaya. Semua diuji waktu dan karakter masing-masing pribadi.
Di samping dua tokoh utama yang menentukan alur dan jalan cerita, karakter-karakter antagoni dan penengan cukup menjadi bumbu penghilang rasa kantuk. Adalah Raisa, kekasih Bilo. Mereka berhubungan cukup lama. Ini yang membuat Raisa tidak menyukai kehadiran Kennia di tengah kehidupan asmara mereka. Hingga akhirnya ia memilih mundur.
Ada pula sosok-sosok yang selalu mengitari Bilo. Dua sahabat setia, Travis dan Farel. Keduanya hadir sebagai karakter penengah yang selalu membantu dan mendukung hubungan antara Kennia dan Bilo.
Dari momen-momen langka dan tidak mengenakkan satu dengan lainnya, semakin lama hubungan mereka menemukan kejelasan. Dan, kian nyata dengan kalimat singkat yang disampaikan Bilo, "Let Me say The Simple Word. I Love You."
02577 | 813 JIH r | My Library (800) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain