Text
Kearifan Lokal Dalam Membangun Ketahanan Pangan Petani Di Desa Lencoh, Selo, Boyolali, Jawa Tengah
Masalah pangan dan ketahanan pangan merupakan hal yang sangat krusial dan esensial bagi kehidupan manusia. Pangan menjadi kebutuhan pokok setiap manusia untuk dikonsumsi. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut bagaimana ketersediaan pangan, distribusi pangan, dan konsumsi pangan petani di Desa Lencoh Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem produksi dan produksi pertanian yang dihasilkan, pengetahuan petani tentang pangan, ketahanan pangan, distribusi pangan dan krisis pangan, serta strategi petani yang harus dilakukan dalam sistem ketahanan pangan. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif Teknik pengumpulan data dengan cara pengamatan (observasi), wawancara mendalam (indepth interview), dan dokumentasi. Analisis yang digunakan dengan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif
Petani Desa Lencoh dalam sistem pertanian yang berorientasi pada produksi pangan beradaptasi dengan lingkungan alam. Kondisi lahan/tanah yang umumnya miring, seharusnya dengan terasering dalam mengolah lahan. Namun petani masih sedikit yang secara terasering yaitu sekitar 30 %. Petani secara turun temurun sudah beradaptasi dengan kondisi alam, sehingga dalam produksi pangan tidak jenis tanaman pangan seperti padi, jagung, ketela, tetapi jenis sayuran terutama wortel dengan pola tanam polikultur atau tumpangsari. Petani umumnya memahami pangan adalah bahan makanan pokok berupa beras karena sehari-hari mengkonsumsi nasi, ketahanan pangan bermakna. Ketersediaan bahan pangan pokok bagi keluarga, dan distribusi pangan dipahami dalam konteks pasar komoditas pertanian. Mengenai krisis pangan, petani tidak merasa khawatir dan terlintas pada suatu saat akan terjadi kerawanan pangan atau krisis pangan yang mengancam kehidupan mereka. Dengan kearifan lokal atau pengetahuan yang dilakukan secara turun temurun, petani memiliki strategi dalam membangun ketahanan pangan yaitu budidaya tanaman sayur secara tumpangsari, mengoptimalkan produk tanaman sayur, memelihara sapi yang kotorannya untuk pupuk organik dan sebagai tabungan, menjadi buruh tani dan bangunan, menanam tembakau dan membentuk kelompok tani.
09240 | 631.49 SUK k | My Library (600) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain