Text
Maha Suci Cinta-Mu
Pernikahan adalah hal yang sakMaha Suci Cinta-Mural dalam kehidupan manusia. Untuk menjalaninya butuh persiapan matang sehingga di antara sepasang anak manusia yang hidup dalam bingkai pernikahan terdapat ketenteraman dan kebahagiaan. Mereka akan menjalani kehidupan rumah tangga dengan penuh keikhlasan sehingga menjadi keluarga samara; sakinah, mawadah dan rahmah.
Tema pernikahan menjadi salah satu tema menarik untuk diangkat dalam sebuah film, drama, sinetron maupun prosa. Tema seputar pernikahan selalu menarik perhatian pembaca karena pembaca bisa memetik pelajaran dari kisah-kisah yang dituturkan oleh sang pengarang.
Ganda Pekasih dalam buku Maha Suci Cinta-Mu ini mengajak pembaca menyelami kisah-kisah inspiratif, humanis dan juga romantis karena buku ini mayoritas memuat kisah-kisah seputar pernikahan.
Dalam Rumah Perkawinan, Ganda penulis berkisah tentang sebuah konflik dalam rumah tangga antara tokoh Win dan Jarot, suaminya. Ketika hubungan pernikahan di antara mereka berjalan cukup lama, dan mereka dikarunia seorang putri berusia 6 tahun, Jarot sebagai tulang punggung keluarga mendadak terkena pemutusan hubugan kerja dari kantornya. Niat untuk merayakan hari ulang tahun anaknya di sebuah restoran cepat saji dengan mengundang anak-anak yatim dan teman-teman TK anaknya terpaksa dibatalkan.
Belum sempat setahun Jarot menganggur, semua barang berharga milik mereka nyaris ludes terjual. Anehnya, Jarot sejak di-PHK tidak sibuk mencari kerja lagi. Dia lebih banyak diam di rumah, menutup diri dan sering melamun. Begitu parah dampak PHK itu bagi semangat hidup Jarot.
Hingga kemudian, Win yang selama ini dilarang suaminya bekerja, dianjurkan segera membuat surat lamaran oleh salah seorang bekas teman kuliahnya, Dandi. Dia tahu permasalahan rumah tangga Win dari sepupunya yang kebetulan tinggal sekomplek dengan Win.
Win mulai sibuk dengan pekerjaannya. Bahkan, kadang sampai malam baru pulang. Perhatian pada anak dan suaminya mulai tersita oleh kesibukan pekerjaan di kantor. Jarot tentu semakin merasa “direndahkan”. Dia semakin uring-uringan karena merasa tidak berdaya dengan kenyataan hidup yang ada di depannya. Di matanya, Win sudah mulai berubah. Bahkan, sejak terdengar desas-desus bahwa Win sudah mulai dekat dengan Dandi, atasannya.
Pertengkaran demi pertengkaran pun tidak bisa dihindari dalam rumah tangga mereka. Win merasa serbasalah, di satu sisi dia ingin membantu mempertahankan ekonomi keluarganya. Tapi, di sisi lain dia merasa sudah sangat jauh dari anak dan suaminya (halaman 67).
Sementara dalam Maha Suci Cinta-Mu penulis bercerita tentang perjuangan perempuan lajang bernama Khadijah yang bekerja demi memenuhi kebutuhan hidup dan membantu keluarganya yang hidup dalam kekurangan. Di tempat kerjanya, Khadijah selalu mendapat perlakukan yang “kurang baik” hanya karena dia berhijab. Beberapa rekan kerja di kantornya seringkali mengusulkan agar Khadijah membuka hijab saat bekerja, karena di mata mereka Khadijah akan terlihat lebih cantik dan seksi karena penampilan dan postur tubuhnya yang menarik.
Tapi, Khadijah sedikit pun tak terpengaruh dengan “godaan” rekan-rekan kerjanya. Dia tetap dengan prinsip dan pendiriannya. Menurut Khadijah, penilaian mereka tidak objektif. Karena penampilannya sedikit pun tidak mengganggu pekerjaan di kantor. Khadijah tetap bisa bekerja dengan baik.
Hingga pada suatu hari, ketika Khadijah hendak ke luar apartemen untuk membeli makanan, dia bertemu dengan seseorang bernama Brendan. Mereka tanpa sengaja bertabrakan karena tiba-tiba saja Brendan muncul dari dalam lift. Rekan-rekan kerja di kantornya, terutama kaum perempuan, semua membicarakan keberadaan Brendan. Jadi, wajar mereka semua iri karena sejak pertemuan tidak sengaja dengan lelaki bule itu, Khadijah mulai akrab dan Brendan sering mengantarkannya makanan (halaman (11).
Selain tentang pernikahan, pengarang dalam buku kumpulan cerita inspiratif ini juga mengangkat tentang kehidupan kaum “marginal” seperti dalam cerita Kupu-Kupu Plastik. Dalam kisah ini pembaca diajak untuk berkenalan dengan tokoh waria bernama Dona. Di sebuah pinggiran stasiun, Dona selalu menghabiskan waktunya untuk mengais rezeki. Dia sadar bahwa pekerjaannya memang kotor dan menjijikkan. Dia juga tersiksa lahir batin dengan jalan hidup yang selama ini dijalaninya. Ketika bertemu dengan seorang laki-laki penulis yang sedang melakukan riset untuk karya tulisnya di lokasi itu, Dona sedikit trenyuh dengan sikap orang itu yang baik dan perhatian. Dona jadi teringat pada kakaknya yang meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan (halaman 39).
Selain tiga cerita di atas, pembaca juga bisa menikmati kisah lain yang tak kalah menarik dan inspiratif. Seperti Cinta Sepasang Syuhada, Dari Rahim Suci, Sang Janin, Batu-Batu Bercahaya, Pengarang Besar, Pak Rahman dan Mata yang Melihat Cahaya.
Secara keseluruhan kisah-kisah di dalam buku setebal 150 halaman ini mengajak pembaca untuk mengarifi serta memaknai hidup lewat jalinan kisah hidup anak manusia dengan segala macam problematika yang dihadapinya. Karena bukan hal yang mustahil, suatu saat kita akan mengalami apa yang dialami oleh tokoh-tokoh dalam cerita yang dikisahkan dengan bahasa yang indah, romantis dan penuh inspirasi ini. [*]
02972 | 899.221 GAN m | My Library (800) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain