Text
Ya Allah... maaf saya tidak ada waktu untuk-Mu
Hidup di zaman yang serba modern, serba instan, dan serba cepat ini membuat manusia semakin berlari. Hidupnya seakan didedikasian untu kesibukan dunawi saja. Tidk heran jika kemudian rancagan untuk masa depannya hanya soal karier, keluarga, dan hidup nyaman di hari tua. Lalu di mana keberadaan rancangan untuk kehidupan akhirat? Allah menciptakan kita sebagai makhluk yang memiliki derajat lebih tinggi ketimbang hewan atau tumbuhan. Pasalnya kita dibekali akal pikiran. Semuanya diberikan agar kita sadar bahwa hanya Allah lah yang pantas disembah dan dicintai melebihi apapun Sedikit yang sadar jika hidup sesuai dengn perinth Allah, berarti akan menggapai kebahagian dunia dan akhirat. Jadi dunia itu sebenarnya sudah tidak usah dikejar jika kita bisa dekat dengan Allah. Sayangnya, semuanya malah terbalik. Kita sibuk dengan dunia dan melupakan Allah. Ada saja alasan yang digunakan untuk membenarkan sikap ingkar tersebut. Dalam buku ini akan mengulas tentang bagaimana manusia yang lalai dengan janjinya dulu pada Allah. Sibuk mengejar kepentingan dunia, lupa dengan kehidupan abadi di akhirat.
04160 | 297 DEW y c.3 | My Library (200) | Tersedia |
04161 | 297 DEW y c.2 | My Library (200) | Tersedia |
04162 | 297 DEW y c.1 | My Library (200) | Tersedia |
03803 | 297 DEW y c.4 | My Library (200) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain