Text
Biografi Tokoh seni
Dalam buku Biografi Tokoh Seni ini ada dua judul penelitian yang ditampilkan, yaitu (1) "Temu Sang Pelestari Seni Gandrung" oleh Dwi Ratna Nurhajarini. Tari gandrung merupakan salah satu aset kesenian tradisional yang dimiliki bangsa Indonesia dan menjadi ikonnya Banyuwangi. Gandrung dengan penari perempuan yang dipelopori Semi dari daerah Cungking baru muncul pada 1895, setelah Islam. Gandrung perempuan menggunakan pakaian khas yang akan menari dan menyanyi yang diiring 5 - 7 penabuh gamelan. Gandrung biasanya tampil di acara hajatan seperti sunatan dan perkawinan. Salah satu perempuan yang aktif melakukan gandrung yaitu Temu yang memiliki nama lahir Misti. Darah seninya berasal dari ayah, tetapi tidak disetujui oleh orang tuanya. Namun setelah terjun ke dunia seni tersebut, dedikasi dan komitmen untuk tetap menerus seni tradisi terus mengendap di hatinya. Dengan profesionalitas yang tinggi, mengantarkan ia menjadi primadona gandrung di Kemiren dan Banyuwangi. Dan dengan itu pula ia beberapa kali mendapatkan penghargaan. (2) "Pengabdian Dariyah Pada Tari Lengger" oleh Sri Retna Astuti. Dariyah sebagai salah satu penari lengger yang dilahirkan sebagai laki-laki, sehingga ia dikenal juga sebagai lengger lanang. Dari kecintaannya pada tari lengger, seluruh hidupnya ia abdikan pada tari lengger. Konsisten dan komitmennya untuk bisa melestarikan tari ini membuat inspirasi generasi muda dalam berkarya seni seperti yang dilakukan para mahasiswa dari Yogyakarta, Jakarta dan Semarang. Gelar maestro membuat seniman tari seperti Dariyah sering diajak pemerintah untuk mendukung program kebudayaan baik di dalam maupun di luar negeri.
02770 | 927 SUH b | My Library (900) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain