Text
Waktu Untuk Tidak Menikah
Sebentar lagi Nursri menikah. Orang tuanya di kampung sibuk menyiapkan pesta yang meriah. Doa-doa baik teriring untuknya.
Yang jadi permasalahan hanya satu: Nursri mendadak merasa harus pergi dari kamar pengantin dan kembali ke Timalayah, kota industri yang mernagari nasib baik-buruknya selama ini.
Nursri bukan satu-satunya. Di belahan bumi lain, ada yang tersungkur patah hati ditinggal kekasih. Ada yang kehilangan banyak hal dalam waktu yang berdekatan. Ada yang memilih hidup sendirian bersama dua kucing liar. Ada yang tiba-tiba ingin menghubungi mantan kekasihnya. Ada yang mencintai diam-diam dan berakhir ditolak mentah-mentah. Ada yang tak siap berpisah, sekali pun sudah menabung kesiapan itu jauh-jauh hari. Ada yang selalu mencintai tapi tak pernah bisa menerima. Ada yang kehilangan setelah memiliki rasa sekejap saja. Ada yang perlu mengembalikan luka lama, karena tak lagi merasa hidup baik-baik saja. Ada yang berpura-pura mencintai. Ada yang menikah, lalu ingin berpisah.
Kadang-kadang, memang selalu ada waktu untuk tidak berkasih.
Untuk tidak bercinta, untuk tidak menikah.
Lagi pula, kisah Cinta yang melulu indah itu kata siapa?
05762 | 899.211 AMA w | My Library (800) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain