Text
Cintaku di Lembata
Dalam novel Cintaku di Lembata, kita membaca pertemuan Kayla dengan lelaki kelahiran Kupang yang beribu perempuan cantik asal Rote dan berayah Sabu. Untuk menarik empati masyarakat dan prajurit yang sedang bertugas di sana, gadis itu menyanyikan lagu Bolelebo diiringi musik sasando. Tahun berlalu dan ketika lelaki itu kembali bertemu, diajaknya Kayla makan jagung bose (jagung yang dikupas kulit arinya) lalu dimasak dengan santan, dimakan dengan daging se'i sapi, minum air tuak dan air kelapa. Mereka memadu cinta, bertukar kata, bernapas, dan pergi lalu tak kembali lagi.
Novel ini merupakan imajinasi dalam perjalanan lembut, selembut angin sabana dan musik sasando. Kisah cinta yang dikolaborasikan dengan keindahan alam NTT, dijalin melalui kata-kata yang tidak terlalu rumit namun mengena di hati. Maka, bagi siapa pun yang membacanya, dipastikan muncul kerinduan untuk menjelajahi tanah NTT, tanah karang dengan liukkan pohon lontar yang selalu ada di mana-mana. Tanah dengan cinta yang pernah ada.
00007 | 899 SAR c | My Library | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain